Jurnal
STUDI
KARAKTERISTIK INVERTER PADA BEBAN
St
Khadijah1), Rahmat Saleh Pahar2).
Fakultas
Teknik Jurusan Elektro, Universitas Muhammadiyah Makassar
E_mail:
icha_alga@ymail.com
Fakultas Teknik Jurusan, Universitas Muhammadiyah
Makassar
E_mail:
rahmatsalehpahar@yahoo.com
ABSTRAK
St Khadijah dan Rahmat
Saleh Pahar, 2014."Studi Karakteristik Inverter
Pada Beban".
Dibimbing oleh Zahir Zainuddin dan Abdul
Hafid. Inverter
adalah sebuah piranti yang berfungsi untuk mengubah sumber arus searah (DC)
menjadi arus bolak balik (AC). Pada sumber tenaga listrik, inverter dapat
digunakan untuk mengubah sumber DC dari accu atau aki manjadi arus AC dan
mensinkronkan fasa arus AC tersebut dengan AC dari accu. Pada sebuah inverter,
terdapat beberapa komponen yang berfungsi sebagai pembangkit
pulsa, rangkaian ini berfungsi untuk membangkitkan frekuensi kerja inverter,
bagian ini dibangun dengan IC CD4047. Driver inverter, bagian ini berfungsi
mengontrol sistem induksi transformer step up. komponen yang digunakan adalah 2
unit MOSFT IRF540. Penaik tegangan (Trasformer Step Up), bagian ini berfungsi
untuk menaikan tegangan 12 volt menjadi 220 volt AC, bagian ini mengunakan
transformer 12V CT. Pada skripsi ini telah diteliti karakteristik output
inverter dengan berbagai macam beban. Pengujian inverter dilakukan dengan cara
menghubungkan beban dan inverter dari accu. Inverter yang diuji coba adalah
inverter yang mempunyai kapasitas 300 W dan beban yang digunakan adalah kipas
angin 45 W, charger laptop 65 W, dan lampu 40 W.
Kata Kunci : (DC), (AC), inverter, noise, switching.
ABSTRACT
St
Khadijah and Rahmat
Saleh Pahar, 2014.
"Characteristics Study Inverter On Load".
Supervised by Zahir Zainuddin and Abdul
Hafid. The inverter is a device that serves to change the source current (DC) into
alternating current (AC). At the source of electric
power, the inverter can be used to change the
DC source from the batteries or accumulators became an AC current and AC
current phase synchronize with the AC from the
batteries. In an inverter, there are several
components that serve as the pulse generator, this circuit is used to generate the working frequency
inverter, this piece
is built by IC
CD4047. Drivers inverter,
this section serves to control induction system step-up
transformers. components used are
2 units MOSFT
IRF540. Penaik voltage
(trasformer Step Up), this section serves to raise
the voltage of 12 volts to 220 volts
AC, this section uses
a 12V transformer CT. In this thesis have
investigated the characteristics of
the output inverter with a variety of loads. Testing is done by connecting
the inverter and the inverter load from
the batteries. Tested inverter
is an inverter that
has a capacity of 300 W and the applied load is 45 W fan, laptop charger 65 W,
and 40 W lamps
Keywords : (DC), (AC), inverter, noise, switching.
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Perkembangan zaman yang sangat cepat dan teknologi yang maju
telah menciptakan berbagai peralatan listrik salah satu diantaranya adalah inverter. Inverter
merupakan alat yang digunakan untuk mengubah arus searah (DC) menjadi arus
bolak balik (AC). Inverter sebagai alat
tramformasi tegangan dari tegangan DC manjadi tegangan persegi telah
banyak dipasaran hal ini di karenakan
daya listrik yang dapat di simpan berupa tegangan DC. Sedangkan dalam
kenyataannya banyak peralatan - peralatan listrik yang menggunakan suplay daya AC, sehingga pada saat -
saat tertentu dimana suplay daya
persegi dari pembangkit listrik mati peran inverter
sebagai alat konversi daya tersebut sangat di perlukan, apalagi pada kondisi -
kondisi tertentu contohnya pada saat kegiatan operasi di rumah sakit.
Pada sistem – sistem inverter yang di jual kebanyakan
menggunakan metode switching dalam
mendrive power transistornya, namun
akibat switching ini menjadi
gelombang persegi dan bukan sinusoidal. Gelombang persegi sesungguhnya terdiri
dari sebuah gelombang sinus dengan sebuah frekuensi atau disebut pula frekuensi
fundamental ditambah dengan sekian banyak gelombang sinus lainnya yang berfrekuensi
lebih tinggi sebagai harmoninya. Harmoni ini akan sangat banyak menimbulkan noise antara lain menimbulkan banyak noise terutama pada sistem audio, dan
untuk peralatan yang menggunakan sistem transformator misalnya motor akan
menurunkan kemampuan kerjanya.
Karena inverter ini memiliki banyak memiliki
keunggulan dibandingkan dengan peralatan listrik lainnya. Penulis ingin
melakukan pengujian pada inverter
dengan menggunakan bantuan Osiloskop agar memahami karakteristik inverter.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah,
maka rumusan masalah yang akan dibahas dalan studi ini adalah:
1.
Bagaimana bentuk gelombang power
inverter?
2. Berapa
waktu yang dipergunakan untuk pemakaian beban?
3. Berapa
arus dan tegangan yang dihasilkan pada saat pengujian beban?
4. Berapa
lama waktu charger pada pemakaian aki 12V?
Batasan
Masalah
Dalam melakukan studi ini dilakukan
pembatasan masalah hanya pada karakteristik inverter pada beban dengan bantuan
alat Osiloskop.
Tujuan
Tujuan yang ingin
dicapai dari studi karakteristik inverter pada beban adalah sebagai berikut :
1.
Mengetahui bentuk gelombang power inverter.
2.
Mengetahui
waktu yang dipergunakan untuk pemakaian beban.
3.
Mengetahui
arus dan tegangan yang dihasilkan pada saat pengujian beban.
4.
Menetukan lama waktu charger
pada pemakaian aki 12V.
Manfaat
Penelitian
Adapun manfaat dari studi karakteristik inverter pada kipas
angin dengan menggunakan aki motor input 12 Volt. Untuk mengurangi rugi daya
serta memiliki keunggulan dari segi faktor daya. Yang kemudian dapat dimanfaatkan
oleh mahasiswa Teknik Elektro sebagai modul bahan praktek di Laboratorium
Fakultas Teknik dan masyarakat luas.
TINJAUAN
PUSTAKA
Pengertian
Inverter
Inverter merupakan alat yang
digunakan untuk mengubah DC menjadi arus AC. Sumber tegangan inverter dapat berupa aki, battery, solar panel, wind turbine dan
sumber tegangan DC lainnya. Sedangkan keluaran dari inverter adalah tegangan AC 120 V atau 220 V dan frekuensi output 50 Hz atau 60 Hz.
Skema Rangkaian Dalam Pada Inverter
Gambar 1. Komponen dalam inverter 300 W
Skema Rangkaian Inverter memiliki fungsi untuk
mengubah dan juga melakukan konversi dari tegangan rendah yang menggunakan
sumber DC menjadi ke tegangan tinggi yang bersumber kepada tegangan AC .
Rangkaian inverter ini biasanya akan mengubah dari tegangan sebesar 12 V
menjadi 220 V yang biasa juga disebut 12V to 220V inverter. Mengapa rangkaian
tersebut sering sekali ditemui? Pasalnya baterai sendiri pada umumnya mempunyai
besaran tegangan senilai 12V. Rangkaian inverter tersebut akan menarik arus
dari baterai senilai 12 V DC tersebut yang menjadi sumber tegangan.
Kemudian
baterai tersebut harus bisa memberikan aliran arus yang memiliki daya yang
cukup besar. Arus dari baterai ini lalu diubah menjadi tegangan dengan nilai
220VAC yang tentu saja memiliki bentuk gelombang persegi yang bisa langsung
penulis gunakan untuk peralatan listrik yang biasa bekerja pada tegangan dengan
nilai 220V dari sumber tegangan senilai 12V.
Rangkaian
inverter memang termasuk ke dalam kategori perangkat elektronik yang memiliki
nilai yang cukup mahal. Dan tidak heran juga bahwa tidak banyak yang memiliki
rangkaian inverter walaupun sebenarnya untuk kebutuhan sehari-hari sangat
dibutuhkan.
Gambar 2. Skema Rangkaian Inverter
300 W
Input Dan Output
Pada Power Inverter
Tegangan
input
Sebuah
perangkat power inverter khas atau sirkuit akan memerlukan relatif stabil DC
sumber daya mampu memasok arus yang cukup untuk dimaksudkan penanganan daya
keseluruhan inverter. Kemungkinan sumber daya DC meliputi: baterai isi ulang,
pasokan listrik DC yang beroperasi off dari garis perusahaan listrik, dan sel
surya. Inverter tidak menghasilkan daya apapun, daya disediakan oleh sumber DC.
Inverter menerjemahkan bentuk kekuatan dari arus searah ke gelombang arus
bolak-balik.
Tingkat
tegangan input yang diperlukan sepenuhnya tergantung pada desain dan tujuan
inverter. Dalam banyak konsumen dan komersial yang lebih kecil inverter input
12V DC populer karena ketersediaan luas kuat baterai asam timbal 12V isi ulang
yang dapat digunakan sebagai sumber listrik DC.
Gelombang
keluaran
Inverter
dapat menghasilkan gelombang persegi atau gelombang sinus dimodifikasi,
berdenyut gelombang persegi atau gelombang sinus tergantung pada desain
sirkuit. Kedua dikomersialisasikan jenis gelombang dominan inverter pada 2007
yang dimodifikasi gelombang persegi dan gelombang sinus.
Ada dua
desain dasar untuk memproduksi plug-in rumah tangga tegangan dari tegangan
rendah DC sumber, yang pertama menggunakan switching meningkatkan converter untuk menghasilkan tegangan tinggi DC dan kemudian
mengkonversi ke AC. Metode kedua mengkonversi DC ke AC di tingkat baterai dan
menggunakan frekuensi garis
transformator
untuk menciptakan tegangan output.
Gelombang persegi
Gambar 3. Gelombang persegi
Ini
adalah salah satu bentuk gelombang sederhana desain inverter dapat menghasilkan
dan berguna untuk beberapa aplikasi.
Gelombang sinus
Gambar 4. Gelombang sinus
Sebuah
perangkat power inverter yang menghasilkan gelombang AC sinusoidal halus
disebut sebagai inverter gelombang sinus. Untuk lebih jelas membedakan
dari "gelombang sinus yang termodifikasi" atau istilah kreatif
lainnya, frase inverter gelombang sinus murni kadang-kadang digunakan.
Dalam
situasi yang melibatkan perangkat power inverter yang menggantikan kekuasaan
garis standar, output gelombang sinus sangat diinginkan karena sebagian besar
steker listrik dalam produk dan peralatan yang direkayasa untuk bekerja dengan
baik dengan kekuatan utilitas listrik standar yang merupakan gelombang sinus
benar.
Saat
ini, inverter gelombang sinus cenderung lebih kompleks dan memiliki biaya yang
jauh lebih tinggi dari jenis gelombang sinus modifikasi dari penanganan daya
yang sama.
Modifikasi gelombang sinus
Gambar 5. Gelombang sinus yang termodifikasi atau 3-tingkat
gelombang persegi diubah.
Terminologi "diubah gelombang sinus" telah datang
ke dalam penggunaan dan mengacu pada gelombang keluaran yang merupakan perkiraan
kasar yang berguna dari gelombang sinus untuk tujuan penerjemahan listrik. Gelombang
tersedia secara komersial inverter diubah – gelombang sinus adalah gelombang
persegi dengan jeda sebelum transisi polaritas, yang hanya perlu siklus melalui
saklar tiga posisi yang output ke depan, off, dan membalikkan output pada
frekuensi yang telah ditentukan. Puncak tegangan RMS
tegangan tidak mempertahankan hubungan yang sama seperti untuk gelombang sinus.
Tegangan DC bus dapat aktif diatur atau "on" dan "off" kali
dapat dimodifikasi untuk mempertahankan keluaran nilai RMS yang sama sampai
tegangan bus DC untuk mengkompensasi variasi tegangan bus DC. Rasio pada off
waktu dapat disesuaikan dengan memvariasikan tegangan RMS tetap menjaga
frekuensi konstan dengan teknik yang disebut PWM
. Spektrum Harmonic dalam output tergantung pada lebar pulsa dan frekuensi
modulasi. Ketika beroperasi motor induksi, harmonisa tegangan tidak menjadi
perhatian besar, distorsi harmonik namun dalam gelombang saat memperkenalkan
pemanasan tambahan, dan dapat menghasilkan torsi berdenyut. Peralatan listrik banyak akan beroperasi
cukup baik pada perangkat daya gelombang sinus inverter diubah, terutama setiap
beban yang resistif di alam seperti bola lampu pijar tradisional. Kebanyakan motor AC akan berjalan pada MSW
inverter dengan pengurangan efisiensi sekitar 20% karena konten harmonik.
Frekuensi
output
AC
frekuensi output dari perangkat power inverter sering sama dengan standar
frekuensi listrik, misalnya 60 atau 50 siklus per detik. Jika output dari perangkat atau sirkuit harus
lebih dikondisikan (mengatakan melangkah dengan tindak pada transformator) maka
frekuensi mungkin lebih tinggi untuk efisiensi transformator yang baik.
Tegangan
output
AC
tegangan output dari perangkat power inverter sering sama dengan standar
tegangan listrik, seperti rumah tangga atau 120VAC 240VAC. Hal ini memungkinkan
inverter untuk daya berbagai jenis peralatan yang dirancang untuk beroperasi
dari kekuatan garis standar. Dirancang untuk tegangan output sering diberikan
sebagai output diatur. Artinya, perubahan beban inverter adalah mengemudi tidak
akan menghasilkan perubahan output tegangan dari inverter. Dalam inverter canggih, tegangan output dapat
dipilih atau bahkan continuously variable.
Output
daya
Sebuah
power inverter akan sering memiliki power rating keseluruhan dinyatakan dalam watt atau kilowatt. Ini menggambarkan kekuatan yang akan tersedia
untuk perangkat inverter adalah mengemudi dan, secara tidak langsung, kekuatan
yang akan dibutuhkan dari sumber DC. Perangkat konsumen dan komersial yang
populer yang lebih kecil dirancang untuk meniru kekuatan garis biasanya
berkisar 150-3000 watt. Tidak semua
aplikasi inverter terutama berkaitan dengan pengiriman tenaga kasar, dalam
beberapa kasus frekuensi dan atau gelombang properti yang digunakan oleh tindak
di sirkuit atau perangkat.
Aplikasi Pada Inverter
Pemanfaatan
Sumber Daya DC
Gambar 6. Inverter 1
Inverter
yang dirancang untuk menyediakan 115 VAC dari 12 VDC sumber yang disediakan di
mobil. Unit ditampilkan menyediakan hingga 1,2 ampere dari arus bolak-balik,
atau cukup untuk kekuatan dua bola lampu enam puluh watt.
Sebuah
inverter mengubah listrik DC dari sumber seperti baterai
atau sel bahan bakar
untuk listrik AC. Listrik dapat setiap tegangan yang diperlukan, khususnya
dapat mengoperasikan peralatan AC dirancang untuk operasi induk, atau
diperbaiki untuk menghasilkan DC pada setiap tegangan yang diinginkan.
Uninterruptible Power Supplies
Sebuah uninterruptible
power supply (UPS) menggunakan baterai dan
inverter untuk memasok listrik AC ketika listrik utama tidak tersedia. Ketika
daya utama dipulihkan, sebuah rectifier pasokan daya DC untuk mengisi ulang baterai.
Kontrol
Kecepatan Motor Listrik
Sirkuit
Inverter yang dirancang untuk menghasilkan variabel rentang tegangan output
yang sering digunakan dalam pengendali kecepatan motor. DC daya untuk bagian
inverter dapat diturunkan dari stopkontak AC normal atau sumber lain.
Pengendalian dan umpan balik sirkuit digunakan untuk mengatur hasil akhir dari
bagian inverter yang pada akhirnya akan menentukan kecepatan operasi motor di
bawah beban mekanik. Kebutuhan kontrol kecepatan motor banyak dan mencakup
hal-hal seperti: motor didorong peralatan industri, kendaraan listrik, sistem
transportasi kereta api, dan alat-alat listrik.
Jaringan
Listrik
Inverter grid-terikat
dirancang untuk memberi makan ke dalam sistem distribusi tenaga listrik. Mereka
mentransfer serentak dengan garis dan memiliki sesedikit konten harmonik
mungkin. Mereka juga membutuhkan alat untuk mendeteksi keberadaan listrik untuk
alasan keamanan, agar tidak terus berbahaya pakan daya ke grid selama pemadaman listrik.
Surya
Sebuah
inverter surya dapat dimasukkan ke dalam jaringan listrik komersial atau
digunakan oleh jaringan listrik off-grid.
Inverter surya memiliki fungsi khusus diadaptasi untuk digunakan dengan fotovoltaik array,
termasuk pelacakan titik daya maksimum dan anti - islanding perlindungan. Micro-inverter mengubah arus DC dari panel surya individu menjadi arus AC
untuk jaringan listrik. Mereka adalah jaringan tie desain secara default.
Pemanas
induksi
Inverter
mengkonversi frekuensi rendah listrik AC utama untuk frekuensi yang lebih
tinggi untuk digunakan dalam pemanasan induksi
. Untuk melakukan hal ini, listrik AC pertama diperbaiki untuk memberikan daya DC. Inverter kemudian mengubah
listrik DC ke listrik AC frekuensi tinggi.
Rumus Yang Digunakan Dalam Studi
Karakteristik Inverter
Daya
Watt Charger Aki/Baterai
Gambar
7. Inverter 2
Adapun rumus yang digunakan pada saat charger aki
adalah Hukum Ohm adalah persamaan
elektronika yang berkenaan dengan 3 hal dasar satuan listrik. Ketiga hal
tersebut adalah Tegangan, Arus dan Tahanan / resistansi. Bunyi Hukum Ohm.
Merupakan hukum dasar rangkaian listrik yang menyatakan hubungan antara kuat
arus dan beda potensial listrik dalam satu rangkaian listrik tertutup pada
temperatur konstan.
Hukum ini dicetuskan oleh George
Simon Ohm, seorang fisikawan dari Jerman pada tahun 1825 dan dipublikasikan
pada sebuah paper yang berjudul The Galvanic Circuit Investigated
Mathematically pada tahun 1827 Bagaiamana Bunyi Hukum Ohm? Adapun bunyi hukum
dari hukum ohm menjelaskan bahwa : "Kuat arus listrik dalam satu
hambatan R sebanding dengan beda potensial antar ujung-ujung hambatan R pada
temperatur konstan (tetap)."
Secara Sistematis Hukum Ohm
dinyatakan dengan persamaan :
I
= V / R
V
= I . R
R
= V / I
Keterangan :
I
= Kuat Arus Listrik
V
= Beda Potensial Listrik
R
= Hambatan Listrik
Rumus
perhitungan lama back up
Lama
ketahanan ditentukan oleh Ampere aki motor dan beban.
Ketahanan aki = Volt X Ampere/hour
Rumus Lama waktu Pengecasan Aki/ Battery/ Accumulator
Gambar 8.
Pengecasan Aki
Untuk
rumus adalah :
BesarAh(Ampere/hour)accu/battery/aki=Jam
Besar Arus Charger
(Ampere)
Dimana : Besar Ah Aki
Besar Arus Charger (A)
Pengukuran
Dengan Menggunakan Osiloskop
Untuk
mengukur sebuah frekuensi dari sebuah tampilan osiloskop yang perlu
diperhatikan adalah hanya 2 bagian :
1.
banyaknya divisi atau kotak untuk
menghasilkan satu gelombang penuh
2.
Tombol time /div
Dapat
dilihat dari gambar berikut :
Gambar 9. Osiloskop sebelum melakukan Pengujian
Contoh
perhitungan dari gambar 9 adalah sebagai berikut:
Gambar 10. Osiloskop sebelum melakukan Pengujian
Dari
gambar 10 data yang diperp;eh adalah sebagi berikut:
Div
atau banyak kotak untuk satu gelombang penuh adalah 4 div
Tombol
time/div adalah .1 second (titik satu) artinya 0,1 second
Maka
besarnya frekuensi dapat kita hitung :
F
= 1/T dimana T dihitung dengan 4 div x 0,1s = 0,4 s
Maka F = 1/0,4 = 2,5 Hertz
METODOLOGI
PENELITIAN
Objek
Penelitian
Objek
penelitian dilaksanakan dengan memusatkan pada Studi Karakteristik Inverter
pada beban dengan menggunakan Osiloskop di Laboratorium Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Makassar.
Instrumen
Penelitian
Instrument yang
digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
Aki/Accu/Battery Pada Motor
Gambar 11. Aki
Aki/Accu/Battery adalah suatu media yang
dapat menyimpan energy (umumnya energy listrik) dalam bentuk energy kimia. Aki
termasuk sel sekunder, karena selain menghasilkan arus listrik, aki juga dapat diisi
arus listrik kembali. Secara sederhana aki merupakan sel yang terdiri dari
elektroda Pb sebagai anode dan PbO2 sebagai katoda dengan elektrolit H2SO4.
Serta memiliki tegangan sebesar 12 VDC dan 7 Ah.
Komponen
utama aki motor:
a.
Kotak aki Berfungsi
sebagai rumah/wadah dari komponen aki yang terdiri atas: cairan aki, pelat
positif dan pelat negative berikut separatornya.
b.
Tutup aki Berada di
atas, tutup aki berfungsi sebagai penutup lubang pengisian air aki kedalam
wadahnya. Sehingga aki tidak mudah tumpah. Di aki kering tertentu tidak ada
komponen ini, kalaupun ada tidak boleh dibuka.
c.
Lubang ventilasi Untuk tipe konvensional ada di samping atas
dan ada selangnya. Berfungsi untuk memindahkan gas hydrogen dikondisikan lagi
menjadicairan sehingga tidak dibutuhkan lubang ventilasi.
d.
Pelat logam Terdiri
dari pelat positif dan negative. Untuk pelat positif dibuat dari logam timbel
preoksida (PbO2) sedangkan pelat negative dibuat dari logam timbel (Pb).
e.
Air aki Dibuat dari campuran air (H2O) dan
asalm sulfat (So4).
f.
Separator Berada
diantara pelat positif dan negatif, separator bertugas untuk memisahkan atau
menyekat pelat positif dan negatif agar tidak saling bersinggungan yang dapat
menimbulkan short / hubungan arus pendek.
g.
Sel Ruangan dalam wadah bentuk kotak – kotak
yang berisi cairan aki, pelat positif dan negative berikut separatornya.
h.
Terminal Aki Keduanya
berada diatas wadah, karena merupakan ujung dari rangkaian pelat – pelat yang
nantinya dihubungkan ke beban arus macam kipas angin dan lainnya. Bagian ini
terdiri dari terminal.
Power
Inverter DC to AC
Sesuai dengan namanya Power
Inverter
DC to AC
adalah sebuah alat untuk merubah arus DC menjadi arus AC. Arus DC yang dirubah
rata rata adalah baterai/ accu karena tegangan accu adalah DC. sedangkan output
yang keluar yang dihasilkan dari output
inverter adalah AC / seperti halnya arus PLN sehingga anda bisa menggunakan
untuk memback up peralatan listrik. Power inverter DC ke AC ini ada yang tidak dilengkapi charger accu dan ada juga
yang dilengkapi charger accu. Power inverter tanpa charger rata rata digunakan pada mobil
dan aplikasi panel surya karena untuk melakukan pengisian ulang baterainya jika
pada motor menggunakan alternator sedangkan jika dipasang pada panel surya maka
untuk melakukan pengecasan menggunakan modul panel surya itu sendiri. Sedangkan
inverter charger digunakan untuk
dirumah karena untuk melakukan pengecasan membutuhkan listrik PLN
Kesimpulannya power
inverter hanyalah sebuah alat saja dan inverter jenis memiliki kapasitas
300 W. penulis membutuhkan accu sebagai daya untuk dirubah. Sedangkan jika accu
habis penulis membutuhkan charger accu untuk melakukan pengisian ulang aki/
baterai. Jika memilih Inverter yang
dilengkapi charger accu maka tidak perlu membeli charger accu terpisah karena sudah termasuk dalam satu paket inverter charger. Inverter charger tetap
membutuhkan listrik PLN untuk melakukan pengisian ulang baterai.
Multimeter
Multimeter
adalah alat pengukur listrik yang sering dikenal sebagai AVOmeter yang dapat mengukur
tegangan (voltmeter), hambatan (ohm-meter), maupun arus (amper-meter). Ada dua
kategori multimeter: multimeter digital atau DMM (digital multi-meter) dimana
lebih akurat hasil pengukurannya, dan multimeter analog. Masing-masing kategori
dapat mengukur listrik AC, maupun listrik DC.
Fungsi
dasar Multimeter adalah sebagai :
a. Amperemeter DC
b.
Voltmeter
DC
c.
Voltmeter
AC
d.
Ohmmeter
Ada dua macam
multimeter digital yang akan kita gunakan yakni multimeter biasa dan multimeter
true Rms, perbedaannya adalah untuk
multimeter biasa terdapat rumus Rms dan hanya bisa menerima gelombang sinus
sedangkan yang true Rms lebih sensitive dan lebih teliti dibanding yang non
true Rms karena di dalam true Rms terdapat rumusan yang lebih kompleks, selain
itu juga true Rms bias menerima gelombang lebih banyak disbanding yang non true
Rms, jadi tidak hanya gelombang sinus saja.
Gambar 12. Multimeter
Kipas
Angin
Gambar 13. Kipas angin
Fungsi dari kipas angin yang
ditemukan di Mesir pada masa itu sebagai alat upacara keagamaan, sehingga
sebuah kipas angin merupakan benda yang sakral. Kipas angin jenis ini memiliki
kapasitas 45 Watt.
Osiloskop
Gambar 14. Osiloskop
Osiloskop
itu sendiri merupakan suatu perangkat atau alat yang digunakan untuk menerima
sinyal yang nantinya sinyal tersebut akan ditampilkan pada sebuah layar dalam
bentuk gelombang. Alat ini dapat digunakan sebagai alat untuk pengukuran
rangkaian elektronik seperti Kipas Angin, TV, Radio Komunikasi, dan sebagainya.
Beberapa fungsi osiloskop antara lain untuk:
a.
Mengukur besar tegangan listrik dan
hubungannya terhadap waktu.
- Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangkaian listrik.
- Mengecek jalannya suatu sinyal pada sebuah rangkaian listrik.
- Membedakan arus AC dengan arus DC.
- Mengetahui noise pada sebuah rangkaian listrik.
Instrument – instrument di atas disusun sehingga membentuk
rangkaian seperti gambar 6 menunjukkan salah satu dari rangkaian yang akan
diuji dalam penelitian ini.
Gambar 15. Skema rangkaian pengujian
Prosedur Pengambilan Data
Proses pengujian inverter melibatkan
beberapa komponen yaitu Aki motor, Inverter,
dan kipas angin dengan alat ukur berupa multimeter dan osiloskop. Untuk
melakukan pengambilan data, ada beberapa langka yang harus dilakukan, seperti
yang ditunjukkan oleh diagram alir pada gambar 16.
Gambar
16. Prosedur Pengambilan Data
Skenario
Pengujian
Pengukuran
ini dilakukan untuk mengetahui arus keluaran dari inverter dan efisiensi dari sistem inverter dengan menggunakan beban lampu, kipas angin, charger.
Untuk pengujian tegangan Aki yang digunakan adalah 12 V.
Pada
konfigurasi ini inverter yang digunakan
adalah yang mempunyai kapasitas 300 W dan dihubungkan langsung dengan aki dan
beban yang digunakan. Konfigurasi ini ditunjukkan pada gambar 15.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum Studi Karakteristik
Inverter Pada Beban
Dalam
tugas akhir ini dilakukan empat macam pengujian yaitu pengujian gelombang,
pengujian ketahanan aki dengan menggunakan beban kipas angin, charger laptop
dan lampu. serta menentukan berapa lama waktu pemakaian charger aki 12V.
Perolehan
Data Di Lapangan
1.
Bentuk
gelombang power inverter.
Gambar
17. Rangkaian Pengujian Gelombang
Dari hasil pengujian maka dapat
disimpulkan bahwa bentuk gelombang yang dihasilkan pada power inverter adalah
modifikasi gelombang sinus yang dimana gelombang ini menggunakan 3 hambatan
masing – masing meliki nilai 10 kΩ , volt/div = 2 V/div dan time/div = 2
ms/div. Dari gambar dapat disimpulkan
sebagai berikut :
Div
atau banyak kotak untuk satu gelombang penuh adalah 2 V/div
Tombol
time/div adalah .2 second (titik satu) artinya 0,2 second
Maka
besarnya frekuensi dapat kita hitung :
Dimana :
F = Frekuensi
T = Waktu
Jadi, T dihitung
dengan T = 2 V/div x 0.2 ms/div = 0.4 s
Maka : F = 1/T = 1 /
0.4 = 2.5 Hz
2.
Tabel
hasil pengujian aki pada beban.
Tabel 1. Hasil
Pengujian Aki Pada Beban.
No
|
Beban
|
Daya
|
Sumber Aki
|
Beban Inverter
|
Ket
|
||
Isebelum beban
|
Vsebelum beban
|
Isetelah
beban
|
Vsetelah beban
|
||||
1
|
Kipas Angin
|
45 W
|
0,6 A
|
12 V
|
200 mA
|
220 V
|
F = 50 Hz
|
2
|
Charger Laptop
|
65 W
|
0,6 A
|
12 V
|
900 mA
|
220 V
|
|
3
|
Lampu
|
40 W
|
0,6 A
|
12 V
|
180 mA
|
220 V
|
Sumber: Hasil
Pengamatan
Dari tabel 1 dapat
disimpulkan bahwa semakin besar daya pada beban yang digunakan maka semakin
besar pula arus yang mengalir pada beban.
3.
Tabel
Ketahanan aki pada saat pengujian beban
Tabel 2 Ketahanan aki
pada saat pengujian beban
No
|
Beban (Kipas Angin)
|
|||
Waktu
(menit)
|
Tegangan Aki (V)
|
Arus Aki
(A)
|
Daya Aki
(W)
|
|
1
|
00:05
|
12.0 V
|
2.44 A
|
29.28
|
2
|
05:10
|
11.8 V
|
2.40 A
|
28.32
|
3
|
10:15
|
11.7 V
|
2.40 A
|
28.08
|
4
|
15:20
|
11.6 V
|
2.40 A
|
27.84
|
5
|
20:25
|
11.5 V
|
2.40 A
|
27.6
|
6
|
25:30
|
11.4 V
|
2.40 A
|
27.36
|
7
|
30:35
|
11.2 V
|
2.40 A
|
26.88
|
8
|
35:40
|
11.2 V
|
2.35 A
|
26.32
|
9
|
40:45
|
10.5 V
|
2.35 A
|
24.68
|
10
|
45:50
|
10.0 V
|
0.00 A
|
0
|
Sumber: Hasil
Pengamatan
Dari tabel 2 dapat
disimpulkan bahwa ketahanan aki sangat berpengaruh pada daya beban yang
digunakan pada saat pengujian, pengujian beban 45 W dapat bertahan selama 45:50
menit. Apabila tegangan aki mencapai 10.5 V maka low battery alarm pada inverter sedangkan low battery shutdown tegangannya bernilai 10.0 V.
Dari
analisa table 2 maka untuk menghitung daya dengan menggunakan rumus:
4.
Tabel
charger Aki / Accu dengan tegangan 15 V
Tabel 3 charger Aki / Accu dengan tegangan 15 V
No
|
Charger aki
|
|
Waktu
|
Vaki
|
|
1
|
00:05
|
13.0 V
|
2
|
05:10
|
12.7 V
|
3
|
10:15
|
12.8 V
|
4
|
15:20
|
12.8 V
|
5
|
20:25
|
12.9 V
|
6
|
25:30
|
12.9 V
|
7
|
30:35
|
12.9 V
|
8
|
35:40
|
12.9 V
|
9
|
40:45
|
12.9 V
|
10
|
45:50
|
12.9 V
|
11
|
55:55
|
12.9 V
|
12
|
55:60
|
12.0V
|
Sumber: Hasil
Pengamatan
Dari tabel 3 dapat
disimpulkan bahwa nilai yang dihasilkan pada saat mula – mula charger aki adalah sebesar 13.0 V dan
durasi waktu pengamatan selama 5 menit menghasilkan kenaikan tegangan 0 – 1
V dengan waktu charger selama 1 jam.
Analisa
Data Grafik (Kurva)
Data data yang telah
diperoleh melalui pengukuran dapat juga dituangkan dalam bentuk kurva (grafik)
dengan menggunkan program MATLAB 7.0. Dari perolehan data maupun penggambaran
secara grafik terlihat bahwa Is sangat bergantung pada daya beban yang
digunakan. Dalam menampilkan data – data dalam bentuk grafik maka lebih mudah
dalam menganalisa keadaan yang terjadi pada beban yang digunakan. Adapun grafik
– grafiknya adalah sebagai berikut:
1.
Tegangan
Beterai Pada Saat Pembebanan
Grafik 1 Tegangan
Beterai Pada Saat Pembebanan
Dari Grafik 1 dapat disimpulkan
bahwa Tegangan Baterai pada saat pembebanan sangat berpengaruh pada daya beban
yang digunakan pada saat pengujian, pengujian beban 45 W dapat bertahan selama
50 menit. Apabila tegangan aki mencapai 10.5 V maka low battery alarm pada inverter sedangkan low battery shutdown tegangannya bernilai 10.0 V.
2.
Arus
Baterai Pada Saat Pembebanan
Grafik 2
Arus Baterai Pada Saat Pembebanan
Dari Grafik 2 dapat
disimpulkan bahwa Arus Baterai pada saat pembebanan sangat berpengaruh pada
daya beban yang digunakan pada saat pengujian, pengujian beban 45 W dapat
bertahan selama 50 menit.
3.
Tegangan Baterai Pada Saat Diisi
Grafik 3
Tegangan Baterai Pada Saat Diisi
Dari grafik 3 dapat
disimpulkan bahwa nilai yang dihasilkan pada saat mula – mula charger aki
adalah sebesar 13.0 V dan durasi waktu pengamatan selama 5 menit menghasilkan
kenaikan tegangan 0 – 1 Volt dengan
waktu charger selama 1 jam.
Analisa
Data Ketahan Aki Pada Saat Pengujian Beban
Dari hasil pengukuran
yang dilakukan pada ketahanan aki dengan menggunakan beban kipas angin (45
Watt), charger laptop (65 Watt) dan lampu (40 Watt) maka dapat ditentukan
ketahanan aki pada tiap beban adalah sebagai berikut:
1)
Kipas Angin
Diketahui: V = 12 Volt
I = 7 Ampere/Hour
Beban =
45 Watt
Ditanyakan : Ketahanan aki = ……?
Penyelesaian :
Ketahanan aki=12Volt X 7Ampere/hour = 84 Watt/jam
Sehingga, 84 Watt/jam = 1.9 2 Jam 45Watt/Jam
2)
Charger Laptop
Diketahui : V = 12 Volt
I =
7Ampere/Hour
Beban= 65 Watt
Ditanyakan: Ketahanan aki = …… ?
Penyelesaian:
Ketahanan aki=12Volt X 7Ampere/hour = 84 Watt/jam
Sehingga, 84 Watt/jam = 1.3 1 Jam
65Watt/Jam
3)
Lampu
Diketahui: V = 12 Volt
I = 7 Ampere/Hour
Beban =
40 Watt
Ditanyakan: Ketahanan aki = …… ?
Penyelesaian:
Ketahanan aki=12Volt X 7Ampere/hour = 84 Watt/jam
Sehingga, 84 Watt/jam = 2.1 2 Jam
40 Watt/Jam
Analisa
Data Pada Saat Charger Aki / Accu
Pada charger aki
12Volt 7Ampere maka dalam mencari wattnya adalah 12Volt X Besar arus pengisian
ke aki sebesar 7 Ampere yang berarti jumlah totalnya adalah : 84Watt/ jam.
Inverter charger 10Ampere pada
posisi OFF/ Quick charge berada pada tegangan 12volt dan besar arusnya adalah
10 Ampere maka berarti wattnya adalah 120Watt saat saklar inverter posisi OFF
dan jika saklar posisi ON/ Slow charge maka besar arusnya adalah 6Ampere
sehingga 12V X 6Ampere = 72 watt saat posisi ON.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian dan
analisis dapat disimpulkan bahwa:
Bentuk gelombang yang dihasilkan
pada power inverter adalah modifikasi gelombang sinus yang dimana gelombang ini
menggunakan 3 hambatan masing – masing memiliki nilai 10 kΩ , volt/div = 2
V/div dan time/div = 2 ms/div.
Semakin besar daya pada beban
yang digunakan maka semakin besar pula arus yang mengalir pada beban.
Ketahanan aki sangat berpengaruh
pada daya beban yang digunakan pada saat pengujian, pengujian beban 45 W dapat
bertahan selama 50 menit. Apabila tegangan aki mencapai 10.5 V maka low battery alarm pada inverter
sedangkan low battery shutdown
tegangannya bernilai 10.0 V.
Nilai
yang dihasilkan pada saat mula – mula charger aki adalah sebesar 13.0 V dan
durasi waktu pengamatan selama 5 menit menghasilkan kenaikan tegangan 0 – 1
V dengan waktu charger selama 1 jam.
Saran
Berdasarkan pengujian pada
karakteristik inverter untuk mengatasi bentuk modifikasi gelombang sinus maka
penulis menyarankan agar kiranya melakukan pengujian ulang dengan kapasitas
daya inverter diatas 300 W untuk mendapatkan gelombang sinus atau gelombang
persegi sehingga bentuk gelombangnya maksimal.
REFERENSI
2011. Watt
Inverter Charger 12V.
http://www.inverterdckeac.com/2011/09 /600-watt-inverter-charger-12vdc- 220.html. 5 Maret 2014. Jam 11.00.
Leu Daud. 2011. Penyearahan
1 Fasa dan 3 Fasa Dari Converter dan Inverter. Buku Pedoman. Makassar.
Pedoman Mahasiswa untuk Mengenal dan Memahami Apa Itu
Elektronika Daya. Makassar.
Utomo Wahyu Setya. 2006. Rancang Bangun Inverter 1 Fase Gelombang Sinusidal.Laporan Proyek
Akhir. Jember.
Wijaya Rony. 2012. Analisis Karakteristik Grid-Tie Inverter. Skripsi. Depok:
Universitas Indonesia.
Ye, Z. Dame, M. Kroposki, B. Grid-Connected Inverter Andi-Islanding Test Result for General Electric
Inverter-Based Interconnection Technology. 2005. NREL. USA.
Komentar
Posting Komentar